Chapter 393
Chapter 393
Chapter 393
Bab 393 Biaya Sewa Gratis
+15 BONUS
Luna mengepalkan tangannya dengan erat, air mata mulai menetes membasahi wajah cantiknya.
Dia tidak menoleh, juga tidak mengeluarkan suara tangisan.
Tujuan anggota Keluarga Basagita memakinya dan memarahinya adalah karena ingin melihat
wajahnya
berlinang air mata.
Dia tidak akan membiarkan keinginan mereka tercapai!
Tepat pada saat ini, tiba–tiba Gregory, presdir Grup Fermoso berjalan memasuki kediaman Keluarga
Basagita dengan tergesa–gesa.
“Nona Luna, Grup Fermoso sudah mengambil alih tanggung jawab atas Gedung Ansa. Sekarang, kami
akan menyewakan Gedung Ansa kepada Grup Perfe. Tolong ikut denganku dan tanda tangan kontrak
sebentar….”
Suara–suaran sindiran yang tadinya masih menyelimuti kediaman lama Keluarga Basagita langsung
tidak terdengar lagi!
Tentu saja mereka mengenal Gregory, seorang pebisnis yang telah berinvestasi pada Grup Agung
Makmur sebelumnya.
Sekarang pria itu malah berinisiatif menemui Luna dengan membawa kontrak?!
Apa Luna sehebat itu?
Luna sendiri juga sedikit tidak memercayai hal ini.
“Pak Gregory, Bapak nggak sedang bercanda denganku, ‘kan? Jelas–jelas Starindo yang bertanggung
jawab atas Gedung Ansa. Selain itu, Charlie sudah mengeluarkan perintah untuk memblokade Grup
Perfe. Dia nggak mengizinkan perusahaan properti mana pun untuk menyewakan gedung perkantoran
kepadaku,”
Mendengar pertanyaan Luna, Gregory tersenyum dan berkata, “Karena Charlie melakukan percobaan
pelecehan pada Vania, asisten Nona, dia sudah ditangkap oleh polisi. Tanggung jawab atas Gedung
Ansa juga sudah dialihkan kepada Grup Fermoso.”
Begitu mendengar ucapan Gregory, ekspresi Luna langsung berubah drastis.
‘Jelas–jelas aku baru meninggalkan perusahaan Charlie nggak lama, kenapa sudah ada begitu banyak
hal terjadi?”
Dia segera menelepon Vania untuk menanyakan kondisi asistennya itu.
“Bu Luna, Tuan Ardika datang menyelamatkanku tepat waktu. Selain itu, Tuan Ardika juga lapor polisi
untuk menangkap Charlie dan yang lainnya. Kalau nggak, aku hanya bisa mengakhiri hidupku dengan
melompat turun dari atas gedung. Hiks… hiks….”
Di ujung telepon, Vania memberi tahu Luna kejadian yang baru saja menimpanya sambil terisak.
Luna menghela napas lega. ‘Syukurlah Vanla baik–baik saja.”
Setelah memutuskan panggilan telepon, dia menerima kontrak yang disodorkan oleh Gregory dan
mulai
membaca isi kontrak itu dengan saksama.
Begitu melihat bagian biaya sewa, ekspresinya berubah lagi.
“Pak Gregory, mengapa biaya sewanya nol?”
Di zaman sekarang ini, tidak ada yang gratis.
Apa mungkin Gregory berniat untuk menjebaknya seperti Charlie? Bagaimanapun juga, Gregory juga
seorang pebisnis.
Namun, setelah membaca kontrak tersebut secara menyeluruh, dia tidak mendapati adanya masalah
atau jebakan.
Gregory berkata, “Nona Luna, Gedung Ansa memang milik Nona. Bagaimana mungkin kami meminta
biaya sewa dari Nona. Nona jangan khawatir, aku nggak berani macam–macam di hadapan Nona.”
“Kali ini, aku juga harus berterima kasih pada Nona. Kalau bukan karena Nona, Grup Fermoso nggak
akan bisa mendapatkan begitu banyak proyek besar.”
Sebenarnya, Gregory juga kebingungan.
Jelas–jelas Luna memiliki seorang suami yang hebat seperti Ardika, sosok pria yang sangat berkuasa
di
Kota Banyuli.
Namun, mengapa Luna masih begitu takut dijebak olehnya?
Setelah memastikan kontrak itu tidak ada masalah, Luna baru menandatanganinya dengan tenang.
Dia berpikir karena kejadian yang menimpa Vania, Charlie dan yang lainnya ditangkap oleh pihak
berwajib. Karena hal itu pula, Grup Fermoso baru bisa mengambil alih tanggung jawab atas Gedung
Ansa.
Lalu, demi mengungkapkan rasa terima kasih padanya, Gregory menggratiskan biaya sewa gedung
selama satu tahun.
Namun, dia sama sekali tidak menyangka Gedung Ansa adalah milik keluarganya.
Bagaimana mungkin Ardika meminta uang sewa dari istrinya sendiri?
Selesai menandatangani kontrak, Luna mengatakan akan segera membawa seluruh staf Grup Perfe
untuk menempati gedung perkantoran itu. Setelah tugasnya selesai, Gregory meninggalkan kediaman
-lama Keluarga Basagita.
+IS BONUS
Saat ini, ekspresi anggota Keluarga Basagita tampak sangat muram.
Karena Luna tidak berhasil menyewa gedung perkantoran, mereka baru memanfaatkan hal ini untuk
mendesak Luna memenuhi keinginan mereka.
Gedung Ansa tanpa perlu membayar sona
Kini, Luna sudah berhasil menyewa pun. Dengan kata lain, rencana mereka sudah gagal!
Selain itu, sekarang Luna sudah membalikkan keadaannya.
Sebaliknya, keadaan mereka berada pada titik terendah. Grup Agung Makmur hanya tersisa kerangka
saja, tidak ada yang bisa mengelolanya, juga tidak ada dana untuk mengelolanya.
Sebelumnya, mereka baru saja menyinggung Luna, bagaimana nasib mereka kelak?
Setelah berpikir demikian, mereka benar–benar menyesali perbuatan mereka.
“Luna, selamat kamu sudah berhasil menyewa Gedung Ansa! Setelah Grup Perfe berjalan normal,
kamu
hanya tinggal menunggu menjalani hidup yang baik!”
“Kami benar–benar minta maaf atas ucapan kami tadi. Sebenarnya, dalam lubuk hati kami, kami
membantumu berdoa, berharap masalahmu bisa cepat terselesaikan dan keinginanmu bisa terpenuhi.
Sepertinya doa kami sudah dikabulkan….”