Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chatper 292



Chatper 292

Chatper 292


#292 Meminjam Pembunuh Bayaran


“Bagaimana menantu Keluarga Basagita itu memprovokasi Handi?” tanya Billy dengan penasaran.


Sama seperti Melia, Handi dan Renaldi adalah generasi muda paling unggul tiga keluarga besar.


Beberapa hari yang lalu, mereka bertiga yang bekerja sama untuk merebut Grup Susanto Raya,


bahkan memaksa Tony dan Jenny untuk bunuh diri dengan


melompat dari ketinggian.


Namun, Renaldi sudah dihajar oleh Ardika sampai koma.


Sementara itu, Melia baru menjadi pelayan di vila nomor sembilan satu jam yang lalu. Saat ini, tiga


keluarga besar belum memperoleh informasi itu.


“Bukan memprovokasi Handi, melainkan memprovokasi Keluarga Santosa.”


Vincent berkata, “Menantu Keluarga Basagita itu sedang menyelidiki kasus ibu mertuanya dikeluarkan


dari rumah sakit beberapa tahun yang lalu. Sebelumnya, dia bahkan meminta Alvaro untuk menyelidiki


Ganang. Kini, Grup Sentosa Jaya, Alden dan Ridwan sudah membentuk sebuah aliansi. Di saat seperti


ini, seharusnya Keluarga Santosa nggak ingin terjadi hal yang nggak terduga. Jadi, mereka ingin


menghabisi bocah itu.”


Mengenai Ardika pergi ke tempat perjudian dan membuat keributan, tiga keluarga


besar sudah mengetahui informasi itu.


Mereka tahu pria itu sangat ahli dalam berkelahi. Jadi, demi tidak terjadi kejadian tak terduga, mereka


baru memutuskan untuk meminjam pembunuh bayaran dari


Billy.


Billy memelihara banyak pembunuh bayaran profesional yang tidak takut mati sebagai bawahannya.


Biasanya, orang–orang itu menjalankan tugas seperti membunuh orang atau menyeludupkan barang–


barang ilegal. Dulu, orang–orang itu juga sudah sangat sering membantu tiga keluarga besar


membunuh orang.


“Vincent, kamu pilih beberapa pembunuh bayaran, lalu kirim mereka ke kediaman


Keluarga Santosa.


Billy hanya memberikan instruksi singkat, dia tidak menganggap serius hal sepele


seperti itu.


Di sisi lain, setelah mendengar informasi dari Wisnu dan Wulan, seluruh anggota


Keluarga Basagita yang berada di kediaman Keluarga Basagita sangat terkejut.


Mereka semua menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri Ardika menelepon


seseorang untuk memblokade Showroom Mobil Neptus. Siapa sangka showroom itu


benar–benar diblokade!


“Apa mungkin idiot itu menyembunyikan identitas aslinya dari kita? Apa mungkin


Keluarga Mahasura ibu kota provinsi sudah menerimanya kembali? Tapi, aku nggak menerima


informasi seperti itu….”


Semua orang mulai berspekulasi.


Namun, setelah Ardika menunjukkan kemampuan yang begitu luar biasa, mereka


tidak merasa senang, melainkan sangat gelisah.


Mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana pandangan Ardika terhadap anggota


Keluarga Basagita.


Dengan sifat pendendam Ardika, kalau pria itu benar–benar sudah memperoleh kembali identitasnya


sebagai Tuan Muda Keluarga Mahasura ibu kota provinsi,


mereka tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun. Sebaliknya, kemungkinan


besar pria itu akan membalas dendam pada mereka.


Salah mereka sendiri terlalu kejam pada Luna sekeluarga.


Namun, anggota Keluarga Basagita ini sama sekali tidak merasa bersalah dan menyesali perbuatan


mereka, mereka memikirkan cara untuk mengendalikan Luna sekeluarga, agar Ardika tidak berani


membalas dendam pada mereka.


“Huh, terlepas dari apa pun identitas rahasianya, dia tetap merupakan menantu benalu Keluarga


Basagita. Kedudukan bocah itu di Keluarga Basagita paling rendah. Kalau dia berani membalas


dendam pada kita, kita akan mengusir Luna sekeluarga dari Keluarga Basagita. Lihat saja pada


akhirnya siapa yang akan tunduk!”


Ucapan salah seorang anggota Keluarga Basagita ini disetujui oleh semua orang.


+15 BONUS


Namun, masih ada orang yang merasa gelisah..


Ardika bukanlah orang yang bisa dikendalikan dengan cara biasa, dia bisa


melakukan apa saja. Jadi, ancaman mereka belum tentu berguna.


Tuan Besar Basagita juga tidak berdaya, dia hanya bisa membubarkan semua orang dengan kesal.


Orang–orang yang paling panik adalah Yanto sekeluarga. Saking khawatirnya,


mereka bahkan tidak bisa makan malam.


Seperti biasa, Wulan mencari David, pacarnya untuk meminta solusi.


“David, kalau idiot itu ingin membalas dendam pada kami, apa Keluarga Buana.


punya cara untuk melindungi kami? Hanya perlu melindungiku dengan keluargaku


saja, anggota Keluarga Basagita lainnya nggak perlu dipikirkan.”


Kalau benar–benar dalam situasi genting, mereka hanya bisa memikirkan nasib


mereka sendiri.


Lagi pula, tidak ada yang dinamakan hubungan kekeluargaan dalam Keluarga Basagita, mereka selalu


saling menjebak demi keuntungan masing–masing.


David yang sebelumnya ketakutan setengah mati, saat ini malah tampak tenang. ” Kalian nggak


mungkin benar–benar beranggapan Showroom Mobil Neptus


diblokade hanya karena satu panggilan telepon dari idiot itu, ‘kan?”


“Kalau bukan dia, siapa lagi? Kami melihatnya menelepon dengan mata kepala kami sendiri,” kata


Yanto dengan bingung.


David tertawa terbahak–bahak dan berkata, “Paman Yanto, kalian sendiri juga tahu


idiot itu paling suka berpura–pura. Dia pasti sudah mengetahui Showroom Mobil Neptus akan


diblokade terlebih dahulu, baru berpura–pura menelepon di hadapan


kalian….”



Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.