Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chapter 374



Chapter 374

Chapter 374


Bab 374 Tawar Menawar


Dua ratus orang murid Sekolah Bela Diri Wakanda berteriak dengan serempak.


Suara teriakan mereka seolah–olah bisa mengguncang seluruh bumi ini!


Kalau dilihat ekspresi arogan dan galak mereka, kemungkinan besar hanya dengan satu perintah dari


Wakanda, mereka akan menerobos ke dalam gedung dan menghancurkan seluruh barang–barang


yang


ada di dalam gedung Grup Bintang Darma dari lantai paling bawah hingga lantai paling atas.


Murid–murid sekolah bela diri yang belum cukup usia ini jauh lebih menakutkan dibandingkan para


preman di luar sana.


Para preman di luar sana mengetahui dengan jelas kalau mereka melanggar hukum, maka mereka


akan


dijerumuskan ke dalam jeruji besi. Mereka hanya berani menindas yang lemah dan takut pada yang


kuat, mereka tidak berani memprovokasi orang–orang yang memiliki latar belakang.


Namun, murid–murid dari sekolah bela diri ini tidak berpikir banyak dan berani bertindak gegabah.


Mereka sama sekali tidak memikirkan konsekuensi atas perbuatan mereka.


Dengan mengandalkan jurus bela diri yang pernah mereka pelajari di sekolah, mereka akan


menggunakan kekerasan kapan saja.


“Bu Elsy, saat Grup Bintang Darma kembali ke Kota Banyuli, kalian pernah mengatakan akan


mendukung


pembangunan dan perkembangan Kota Banyuli. Karena hal itu pula, kalian mendapatkan dukungan


dari


wali kota.”


“Apa memberi pelajaran kepada murid–muridku ini bukan merupakan hal yang seharusnya kalian


lakukan? Jangan karena Delvin sudah mati, maka kamu berniat untuk melanggar janji! Kalau sampai


murid–murid ini bertindak, aku juga nggak bisa menghentikan mereka!” kata Wakanda dengan nada


mengancam.


Karena mengandalkan hal itu pula, dia baru berani membawa murid–murid sebanyak ini untuk


membuat


keributan di lokasi acara penggantian nama Grup Bintang Darma.


Lagi pula, Delvin sudah mati selama dua tahun, tidak ada yang bisa mengungkapkan kebenaran lagi.


Selain itu, kalau murid–murid ini membuat masalah besar, juga tidak ada risiko.


Kalau preman membuat keributan, Grup Bintang Darma bisa memanggil polisi untuk menangkap


mereka.


Namun, kini yang membuat keributan adalah murid–murid sekolah bela diri, siapa yang memiliki


wewenang untuk menangkap anak di bawah umur?


Elsy juga memahami hal itu. Dia berdiri mematung di tempat dengan ekspresi muram, dia benar–benar


tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi situasi seperti ini.


+15 BONUS


Kalau dalam hal yang menguji kemampuan berbisnis, tentu saja dia tidak takut.


Namun, trik yang dimainkan oleh pihak lawan adalah trik seperti Ini, bagaimana mungkin dia bisa


menghadapi situasi seperti ini?


Di sisi lain, Elsy juga benar–benar tidak ingin menyetujui permintaan Wakanda yang sudah sama saja


dengan pemerasan.


Bukan 40 ribu, melainkan 4 trillun!


“Bu Elsy, kenapa kamu dlam saja? Apa kamu nggak bisa mengambil keputusan?”


Wakanda berkata dengan tidak kesal, “Kalau kamu nggak bisa mengambil keputusan, panggil orang


yang bisa mengambil keputusan keluar. Cepat panggil orang yang bernama Raka itu keluar.”


Memaksa Raka keluar dan melihat wajah pria itu dengan jelas adalah salah satu tujuan utama Oliver


menginstruksikan Wakanda ke sini.


Saat Elsy tidak tahu apa yang harus dilakukannya, tiba–tiba ponselnya berdering.


“Biarkan Wakanda masuk untuk berbicara denganku.”


Panggilan telepon itu adalah panggilan telepon dari Ardika.


Setelah memutuskan sambungan telepon, Elsy berkata, “Pak Wakanda, Pak Raka mempersilakan


kamu masuk ke dalam untuk berbicara dengannya.”


Suasana di bawah panggung kembali heboh.


Ternyata hari ini Raka berada di perusahaan!


Banyak orang yang berdiri dan melemparkan sorot mata penasaran ke dalam gedung perusahaan,


tetapi mereka tidak melihat apa–apa.


“Hehe, apa Pak Raka nggak berani bertemu orang sampai–sampai begitu misterius? Oke, aku akan


masuk ke dalam dan lihat sendiri siapa dia sebenarnya!”


Wakanda melambaikan tangannya, lalu membawa dua ratus orang muridnya melenggang masuk ke


dalam gedung.


Tidak ada seorang pun yang menghalangi mereka, Wakanda bisa memasuki gedung tanpa hambatan.


Hanya dengan sekali pandang, dia mendapati seorang pemuda yang berpakaian kasual sedang berdiri


di tangga di tengah lobi.


Pemuda itu tidak lain adalah Ardika.


Airin, asistennya, berdiri di belakangnya dalam diam.


“Oh? Kamu adalah Raka? Sebenarnya nggak ada yang aneh denganmu, kenapa kamu nggak berani


+15 BONUS


menunjukkan dirimu? Apa kamu takut dianggap berlagak hebat?”


Wakanda mengamati Ardika dari ujung kepala ke ujung kaki, dia merasa pemuda itu biasa–biasa saja.


Ardika tidak memedulikan kata–kata provokatif yang keluar dari mulut Wakanda, dia langsung berkata


dengan terus terang, “Aku sudah dengar persyaratan yang kamu ajukan. Kamu mau Grup Bintang


Darma mengatur pekerjaan untuk murid–muridmu dan memberi gaji sebesar 4 triliun per tahun kepada


mereka?”


“Nggak, saat di luar tadi, memang itu persyaratan yang aku ajukan.”


Wakanda mengangkat kepalanya dengan arogan, lalu tersenyum dingin dan berkata, “Sekarang


karena aku sudah masuk sendiri dan berbicara denganmu, maka persyaratanku juga sudah berubah,


yaitu. menjadi 10 triliun per tahun!”



Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.