Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chatper 333



Chatper 333

Chatper 333


Bab 333 Llander Datang Berkunjung


Tidak ada satu pun dari bank–bank besar itu yang bersedia meminjamkan uang kepada Keluarga


Buana.


Bahkan, para kepala bank tidak memberi mereka kesempatan untuk bernegosiasi.


“Sebenarnya apa yang terjadi? Keluarga Buana nggak pernah menyinggung pihak bank, kenapa


mereka semua nggak bersedia memberi kita pinjaman seolah–olah sudah janjian?”


Dalam sekejap, sebuah kekuatan besar tak terlihat seakan–akan menyelimuti diri setiap anggota


Keluarga


Buana. Mereka mulai merasa ketakutan.


“Apa mungkin ada hubungannya dengan orang yang kita singgung itu?!”


Brian menggertakkan giginya, kedua tangannya sudah bergetar dengan kencang.


Begitu lebih dari dua puluh tokoh hebat yang datang menagih utang pergi, bank–bank di Kota Banyuli


langsung memutus pinjaman untuk Keluarga Buana.


Sebelumnya, saat Grup Agung Makmur mengalami krisis pemutusan pinjaman, mereka masih


mentertawakan Grup Agung Makmur.


Namun, setelah merasakannya sendiri, mereka baru menyadari betapa menyakitkannya fakta itu!


Tak lama kemudian, Brian sudah menerima informasi.


Sebelum Keluarga Buana menghubungi pihak bank untuk meminjam uang, Jesika, presdir Bank


Banyuli secara pribadi menghubungi para kepala bank dan menginstruksikan mereka untuk tidak


memberi pinjaman kepada Keluarga Buana.


Dengan adanya instruksi dari Jesika, Keluarga Buana sudah tidak punya harapan untuk meminjam


uang dari bank lagi.


“Tuan Besar, sekarang apa yang harus kita lakukan? Nggak lama lagi pemasaran Kompleks Prime


Melati akan


tapi kita malah tertimpa masalah seperti ini.


Saat ini, seluruh anggota Keluarga Buana sudah panik bukan main. Pandangan mereka semua


terpaku pada Brian, menunggu keputusan dari kepala keluarga mereka.


“Hah, pemasaran? Di saat seperti ini, kalian masih bisa membicarakan tentang pemasaran?!”


Brian berteriak dengan marah, “Keluarkan dana dari rekening itu terlebih dahulu, lalu bayar utang pada


Keluarga Unima dan yang lainnya. Setelah krisis ini berlalu, baru kita bicarakan lagi!”


Saat ini, perasaan Keluarga Buana diselimuti kekecewaan.


Mereka enggan mengembalikan uang. Namun, selain mengembalikan uang, mereka tidak punya cara


lain lagi.


Mereka hanya bisa mengeluarkan uang sebesar lebih dari 4 triliun yang mereka peroleh dari Keluarga


Basagita untuk mengembalikan uang lebih dari dua puluh tokoh hebat tadi.


Pemasaran Kompleks Prime Melati yang dijadwalkan sore hari ini juga terpaksa dibatalkan.


+15 BONUS


Setelah Keluarga Buana mengembalikan uang mereka, Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan para


penagih utang lainnya tidak mempersulit Keluarga Buana yang miskin itu lagi.


Brian menghela napas lega. Walaupun saat mengeluarkan uang sebesar lebih dari 4 triliun itu hatinya


terasa sangat sakit, tetapi bagaimanapun juga uang itu adalah milik Keluarga Basagita.


“Walau sudah nggak punya uang, tapi Kompleks Prime Melati milik Grup Agung Makmur tetap ada di


tangan kita. Secara keseluruhan, Keluarga Buana tetap untung. Dengan adanya Kompleks Prime


Melati, Keluarga Buana masih punya harapan untuk bangkit kembalil”


Brian berusaha menyemangati dan menenangkan seluruh anggota Keluarga Buana, juga


menyemangati dirinya sendiri.


“Ya, paling nggak Keluarga Buana masih bisa bertahan hidup. Kali ini, kita sudah merebut seluruh aset


milik Keluarga Basagita, kemungkinan besar keluarga mereka akan hancur!”


Kebahagiaan diperoleh melalui perbandingan.


Mengingat kondisi menyedihkan Keluarga Basagita saat ini, anggota Keluarga Basagita merasa sedikit


terhibur.


Setelah diinfus, Tuan Besar Basagita sudah baik–baik saja dan bisa keluar dari rumah sakit.


Begitu kembali ke kediaman Keluarga Basagita, mereka langsung mengetahui tentang Keluarga


Buana didesak untuk mengembalikan uang.


Seketika itu pula, anggota Keluarga Basagita merasakan adanya secercah harapan lagi.


Tuan Besar Basagita meminta Wulan untuk menelepon David, memohon pada Keluarga Buana untuk


mengembalikan Kompleks Prime Melati kepada mereka.


*David, Keluarga Basagita benar–benar sudah menemui jalan buntu. Kakek sudah jatuh sakit. Dengan


mempertimbangkan hubungan kita dulu, kamu minta Kakek Brian untuk mengembalikan Kompleks


Prime Melati kepada Keluarga Basagita, ya


“Enyahlah!”


—-


Setelah memohon panjang lebar, Wulan hanya mendapat satu kata “enyahlah” dari David. Pria itu


benar- benar tidak berhati nurani.


“Keluarga Buana benar–benar binatang! Mereka hanya tahu menindas pihak yang lemah! Saat


Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan yang lainnya memaksa mereka untuk mengembalikan uang,


mereka mengembalikan uang dengan patuh! Tapi, saat Keluarga Basagita meminta mereka untuk


mengembalikan perusahaan kita, mereka malah memperlakukan kita seperti ini!”


Menghadapi sikap Keluarga Buana yang takut pada pihak yang kuat dan menindas pihak yang lemah,


benar- benar membuat anggota Keluarga Basagita sangat kesal. Mereka mengentakkan kaki mereka


dan memaki- maki Keluarga Buana.


Namun, mereka sudah lupa, mereka juga memperlakukan Luna sekeluarga dengan cara yang sama.


“Apa Tuan Besar Basagita berada di rumah?”


+15 BONUS


Tepat pada saat Keluarga Basagita sedang meratapi situasi yang mereka alami saat ini, seorang


pemuda


datang berkunjung tanpa diundang.


“Tuan Muda Llander!”


Melihat Liander yang tiba–tiba datang berkunjung, Wisnu dan Wulan sangat terkejut.


Kenapa pria itu datang berkunjung ke kediaman Keluarga Basagita?


Sepulang ke rumah, Tuan Besar Basagita berbaring di atas tempat tidur dan mendesah, pria tua itu


tampak


tidak berselera makan.


Mendengar kedatangan Liander, dia segera bangkit dari tempat tidur dan memimpin seluruh anggota


Keluarga Basagita untuk menyambut pria itu.


“Selamat datang, selamat datang. Tuan Muda Liander, selamat datang di kediaman Keluarga Basagita.


Tuan Muda Liander bisa datang berkunjung adalah sebuah kehormatan bagi Keluarga Basagita. Aku


adalah Tuan Besar Basagita, kalau boleh tahu ada urusan apa Tuan Muda Liander datang


mencariku?”


Tuan Besar Basagita berdiri di hadapan pemuda yang lebih muda darinya puluhan tahun itu dengan


penuh


hormat.


Liander berkata, “Aku dengar Keluarga Basagita tertimpa masalah. Kalau ada yang bisa kubantu,


kalian


katakan saja!”



Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.