Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chatper 349



Chatper 349

Chatper 349


Bab 349 Rahasia di Balik Menikah Lagi


“Ya, aku lebih memilih vila ini direbut oleh Keluarga Santosa. Dengan begitu, Elsy bisa menjalani hari–


hari dengan lebih baik. Nggak masalah kalau kami menjalani kehidupan yang agak sulit.”


Selvi juga ikut berkomentar sambil menyeka air matanya.


Rina adalah wanita jahat yang bertindak semena–mena. Wanita itu bahkan menampar Elsy di hadapan


mereka.


Sementara itu, Jiko adalah anak yang sangat penurut pada ibunya. Pria itu sama sekali tidak


melindungi


istrinya.


Dia khawatir setelah kembali ke kediaman Keluarga Santosa, Rina akan menindas Elsy dengan lebih


kejam


lagi.


“Ayah, Ibu, masing–masing orang memiliki nasib sendiri. Elsy sudah menikah lagi, nggak ada gunanya


lagi kalian mengkhawatirkannya.”


Ardika tidak bisa memahami pemikiran orang tua Delvin.


Kalau Elsy tidak menikah lagi, dia tidak akan membiarkan orang lain menindas istri sahabatnya seperti


itu.


Namun, belum lama setelah Delvin meninggal, Elsy menikah lagi dengan Jiko.


Ardika merasa kesan wanita itu biasa–biasa saja. Lagi pula, dia juga tidak ingin ikut campur dalam


urusan keluarga orang lain.


“Bagaimana mungkin kami nggak khawatir? Dalam lubuk hati kami, dia sudah seperti putri kandung


kami.”


Selvi terlihat sangat tidak berdaya.


Robin menghela napas panjang dan berkata, “Sejak Delvin sudah tiada, keluarga kami memiliki utang


besar. Saat itu, Livy mengalami sakit parah, bahkan pihak rumah sakit sudah mengeluarkan


pengumuman yang menyatakan pasien sudah kritis.”


“Awalnya, Elsy adalah wakil presdir Grup Bintang Darma. Tapi, setelah kejadian yang menimpa Delvin,


nggak ada seorang pun yang bersedia menerimanya bekerja lagi. Karena telah menemui jalan buntu


dan nggak berdaya, dia baru menikah dengan Jiko yang mengejarnya, agar Keluarga Santosa


mengeluarkan uang untuk mengobati penyakit Livy.”


“Keluarga kami sudah menjadi beban untuk Elsy. Kalau nggak, dia nggak perlu menikah dengan Jiko


dan mengalami penderitaan.”


Setelah mendengar cerita dari Selvi, Ardika sangat terkejut.


Dia tidak menyangka ada rahasia seperti ini di balik keputusan Elsy untuk menikah lagi.


Livy memang pernah mengalami sakit parah. Saat pertama kali dia bertemu Livy, dia sudah mendapati


kondisi fisik bocah perempuan ini buruk, sistem imunitas tubuhnya sangat buruk.


Setiap kali datang, dia selalu menggendong Livy, sekalian membawa suplemen yang bisa membantu


memperbaiki kondisi fisik bocah perempuan itu.


“Ayah, Ibu, kalian jangan khawatir, aku nggak akan membiarkan Elsy menderita.”


Karena ada alasan lain di balik keputusan Elsy menikah lagi, maka Ardika tidak bisa diam saja melihat


wanita


itu ditindas.


“Benarkah, Ardika?”


Robin dan istrinya menatap Ardika dengan tatapan terkejut.


Mereka tahu Ardika adalah orang yang memiliki kemampuan besar. Kalau Ardika bersedia membantu,


maka


kehidupan Elsy pasti akan menjadi jauh lebih baik.


Ardika langsung menelepon Jesika dan berkata, “Jesika, coba kamu periksa data diri Elsy sebentar,


apa dia


cocok untuk menjadi manajer umum Grup Bintang Darma?”


Dia baru tahu ternyata Elsy juga memiliki kemampuan yang luar biasa.


Dulu, wanita itu ikut merintis bisnis bersama Delvin sampai–sampai bisnis mereka berkembang cukup


besar dan terbentuklah Grup Bintang Darma skala besar.


Ardika berencana untuk membangun kembali Grup Bintang Darma sebagai bentuk tanggung jawab


pada Delvin, sahabatnya yang sudah tiada, agar keluarga Delvin bisa hidup berkecukupan.


Elsy tidak mengkhianati Delvin, melainkan malah mempertahankan keluarga kecil yang sudah hancur


ini dengan susah payah sejak kematian Delvin.


Kalau bukan Elsy yang pantas menduduki posisi manajer umum Grup Bintang Darma, siapa lagi?


“Pak Ardika, walau Elsy sudah menganggur selama dua tahun, dengan riwayat kariernya, sama sekali


nggak masalah kalau dia menjadi manajer umum Grup Bintang Darma. Hanya saja, tergantung


padanya bersedia atau nggak.”


Tak lama setelah menerima instruksi dari Ardika, Jesika segera memberi jawaban kepada Ardika.


Ardika berkata, “Kalau begitu, kamu telepon dia dan tanyakan pendapatnya.”


Setelah Ganang tertimpa masalah, Jiko dan ibunya membawa Elsy pindah ke rumah lain.


Dengan identitas Ganang sebagai wakil direktur rumah sakit, tentu saja mereka tidak hanya memiliki


satu


properti.


Sebenarnya rumah yang mereka tempati sekarang ini juga cukup luas dan nyaman.


Namun, Rina malah bersikeras memaksa Elsy untuk mengambil alih vila nomor sembilan Kompleks


Vila Cempaka hanya karena dia sudah terbiasa tinggal di vila yang mewah dan tidak ingin tinggal di


tempat tinggal lama lagi.


Melihat orang level rendah seperti orang tua Delvin bisa tinggal di vila yang mewah, dia sangat


cemburu.


Setelah kembali dari Vila Pelarum milik Keluarga Lukito, emosi Rina masih belum mereda.


“Ibu, aku akan membuatkan teh untuk Ibu. Mengenai kejadian tadi, aku benar–benar minta maaf ….”


2/3


Elsy menyuguhkan secangkir teh kepada ibu mertuanya.


“Dasar pengkhianat! Jangan ganggu aku!”




Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.